Kisah sang Pipit
Wednesday, December 31, 2008 by firman
Pada suatu hari, ada seekor burung pipit terbang diangkasa yang sangat cerah. Burung itu sangat lincah menari-nari diangkasa, seolah tak ada satupun yang bisa menghentikan gerakkannya. Namun tiba-tiba cuaca berubah menjadi dingin, hujanpun mulai turun secara perlahan hingga akhirnya makin lebat. Sang pipitpun berusaha mencari tempat perlindungan diantara pepohonan, namun ia tidak menemukan tempat perlindungan satupun. Hingga akhirnya ia kedinginan karena terguyur hujan, lalu terhempas jatuh ketanah.
Cuaca yang dingin saat itu, membuat tubuh kecilnya makin melemah. Disaat itu, datanglah seekor kerbau. Sang kerbau itu bermaksud untuk membuang kotoran. Ia sedang mencoba mencari-cari tempat untuk membuang kotoran. Lalu ia mendapatkan tempat persis dimana sang pipit sedang tergolek kedinginan tak berdaya. Karena terburu-buru, kerbau itu tidak melihat sang pipit yang jatuh ditanah, dan akhirnya sang pipit itu tertimbun didalam kotorannya. Sang pipit yang sedang kedinginan itu lalu merasakan suatu kehangatan kotoran si kerbau. Namun sayangnya, sang pipit malahan marah karena sang kerbau telah memberikan ia kotorannya yang sangat bau dan menjijikan.
Beberapa saat kemudian, datanglah seekor kucing, ia membuka kotoran sang kerbau tersebut karena mendengar suara sang pipit. Sang pipit, yang masih tertimbun kotoran, merasa sangat senang karena akhirnya ada juga yang menyelamatkan ia dari kotoran yang bau tersebut. Setelah dibuka, terbelalaklah ia, karena yang menyelamatkan ia adalah seekor kucing. Lalu akhirnya matilah ia karena dimakan oleh kucing tersebut.
Inti dari cerita diatas sebenarnya sangat sederhana. Orang yang memberikan anda kotoran, belum tentu ia musuh anda dan orang yang menyingkirkan kotoran dari anda, juga belum tentu ia teman anda. Oleh karena itu, janganlah pernah melihat orang dari satu sisi. karena mungkin saja orang yang anda benci, jauhi atau bahkan anda hina, itulah sahabat terbaik anda yang dikirim tuhan untuk membimbing dan mendampingi anda.
Cuaca yang dingin saat itu, membuat tubuh kecilnya makin melemah. Disaat itu, datanglah seekor kerbau. Sang kerbau itu bermaksud untuk membuang kotoran. Ia sedang mencoba mencari-cari tempat untuk membuang kotoran. Lalu ia mendapatkan tempat persis dimana sang pipit sedang tergolek kedinginan tak berdaya. Karena terburu-buru, kerbau itu tidak melihat sang pipit yang jatuh ditanah, dan akhirnya sang pipit itu tertimbun didalam kotorannya. Sang pipit yang sedang kedinginan itu lalu merasakan suatu kehangatan kotoran si kerbau. Namun sayangnya, sang pipit malahan marah karena sang kerbau telah memberikan ia kotorannya yang sangat bau dan menjijikan.
Beberapa saat kemudian, datanglah seekor kucing, ia membuka kotoran sang kerbau tersebut karena mendengar suara sang pipit. Sang pipit, yang masih tertimbun kotoran, merasa sangat senang karena akhirnya ada juga yang menyelamatkan ia dari kotoran yang bau tersebut. Setelah dibuka, terbelalaklah ia, karena yang menyelamatkan ia adalah seekor kucing. Lalu akhirnya matilah ia karena dimakan oleh kucing tersebut.
Inti dari cerita diatas sebenarnya sangat sederhana. Orang yang memberikan anda kotoran, belum tentu ia musuh anda dan orang yang menyingkirkan kotoran dari anda, juga belum tentu ia teman anda. Oleh karena itu, janganlah pernah melihat orang dari satu sisi. karena mungkin saja orang yang anda benci, jauhi atau bahkan anda hina, itulah sahabat terbaik anda yang dikirim tuhan untuk membimbing dan mendampingi anda.
Comments for this post
