Beberapa tipe pendengar
Friday, January 23, 2009 by firman
Dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan dengan baik merupakan salah satu kunci suksesnya komunikasi. namun mendengarkan bukanlah sesuatu hal yang mudah, karena setiap orang mempunyai tipe mendengarkan yang berbeda-beda.selain itu, dizaman sekarang sangat langka orang yang mau menjadi pendengar, kebanyakan maunya jadi pembicara. oleh karena itu,jika kita kelompokan setidaknya ada tiga tipe mendengarkan.
- Mendengarkan dengan mulut, orang dengan tipe ini, ketika berbicara akan segera memotong atau menyela pembicaraan orang lain, orang dengan tipe ini sejatinya tidak mau mendengarkan melainkan hanya ingin didengarkan. biasanya, ia akan bercerita tentang kehebatan dirinya sendiri dan tidak mau kalah dengan teman bicaranya. benar-benar tipe orang yang sangat egois. melihat tipe ini, saya jadi teringat suatu kalimat "kalau kita mau belajar berbicara, maka belajarlah untuk mendengar terlebih dahulu" karena orang dengan tipe seperti ini, mungkin sudah lupa rasanya mendengarkan orang lain. sifat seperti ini, pastinya sangat buruk untuk di kembangkan apalagi jika ia seorang pemimpin. namun sepertinya pemimpin-pemimpin kita malahan banyak yang bertipe seperti ini.
- Mendengarkan dengan kepala, orang bertipe ini akan kelihatan diam ketika berbicara dengan rekannya. padahal pikirannya terus berjalan mencoba mencari jawaban-jawaban atau alasan-alasan kalau pembicaraannya menyangkut tentang dirinya. selain itu, ia sering mereka-reka jalan keluar atau nasehat jika sang rekan sedang mempunyai masalah. mencoba menganalisis bila orang sedang mengutarakan masalah. intinya, ia sibuk dengan dirinya sendiri agar pada saat nanti, ia bisa memberikan jawaban yang memuaskan. orang dengan tipe seperti ini, biasanya akan menggunakan kata-kata "kalau saya,...","seharusnya,...","mestinya,....". fokus perhatiannya hanya tertuju pada apa yang dikatakan secara verbal dengan rekan bicaranya.
- Mendengarkan dengan hati, mendengarkan dengan hati identik dengan sikap empati. orang dengan tipe seperti ini, mencoba untuk keluar dari dirinya sendiri dan menempatkan diri diposisi teman bicaranya. fokusnya bukan pada apa yang dikatakan, tapi pada pribadi yang berbicara. sehingga, jika ia memberikan suatu saran atau nasehat akan lebih obyektif. dalam hal ini, perasaannya lebih dominan ketimbang pikirannya, terlihat dari bahasa non-verbal atau bahasa tubuhnya. biasanya bahasa tubuhnya diimplementasikan dalam bentuk menggenggam erat tangan lawan bicara, menatap mata, mengangguk, bahkan memeluk tanpa banyak kata. ia juga berusaha agar si pembicara bisa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya. untuk bisa bertipe seperti ini, seseorang mesti penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
dari ketiga tipe diatas,termasuk manakah anda?? pastinya hanya anda sendiri yang tahu jawabannya.